Kamis, 19 Juni 2014
Yang Terlupakan
Kepada,
Bapak Prabowo Subianto
Salam Pak,
semoga dengan adanya tulisan ini tidak menggangu kesibukan bapak mempersiapkan
diri untuk sesi debat selanjutnya. Siapapun yang membaca tulisan ini (timses,
tim kampanye, tim pemenangan dll) saya harap meneruskannya kepada Bapak Prabowo
Subianto. Tujuan saya membuat tulisan ini hanya ingin mengingatkan kepada
beliau tentang hal-hal yang tidak sempat
tersampaikan oleh beliau saat debat capres maupun setiap kampanye. Hal-hal
tersebut adalah :
1. Beri Dukungan, bukan Memintanya
Selama pemilu berlangsung bisa
dilihat mayoritas para calon pemimpin (PILEG maupun PILPRES) meminta dukungan,
itu wajar karena tanpa dukungan mereka takkan bisa sampai tujuan. Namun, perlu
diingat pak mindset masyarakat telah berkembang. Muncullah paradigma “ngapain
didukung?! Klo uda jadi pasti lupa”, ungkapan tersebut muncul karena sampai
saat ini masyarakat tidak melihat adanya timbal balik nyata dari orang-orang
yang pernah mereka dukung. Lalu dukungan seperti apa yang dibutuhkan
masyarakat? Bukan upah yang tinggi, bukan serba gratis, tapi mereka ingin
merasakan dan melihat dampak langsung dari pembangunan. Tak perlu bangun jalan
baru, tak perlu buka lahan pertanian baru, cukup saja perbaiki jalan hingga
pelosok desa, cukup maksimalkan pengelolaan lahan2 yang mati suri, seperti yang
dilakukan oleh ketua Timses Anda dari Jawa Barat “Jalan Lancar, Ekonomi Lancar”
sekali dayung banyak pulau yang dicapai. Mungkin dari dulu janji2 capres
seperti itu, tapi kenyataannya masyarakat sekarang berpikir lebih Realistis
pak. Tengok saja ungkapan pasangan sebelah yang menyatakan “kumpulkan programer,
2minggu bikin program” bukan hal mustahil sebenarnya, tapi tidak mudah dalam
pelaksanaannya, tak perlu susah, E-KTP aja masih belum jelas penggunaannya,
betul kan pak?.
Dukunglah setiap kegiatan
masyarakat, aktifkan KUD untuk mendorong kegiatan ekonomi pedesaan, tak perlu
ekonomi kreatif (bikin sistem baru, celah korupsi baru) wong itu dari dulu
sudah ada di undang-undang (ttg Badan Usaha dan perekonomian negara). Dengan memberi
dukungan terhadap yang sudah ada di masyarakat, niscaya tanpa diminta mereka
akan memberikan dukungan dengan sukarela.
2. Himbauan untuk tidak GOLPUT
Ini hal paling dilupakan oleh
para calon, mereka sibuk meminta dukungan, “Pilih saya atau Pilih no...” kurang
lebih kata2 tersebut sering sekali diucapkan, tapi lihatlah lebih jauh, jumlah
pemilih Golput mencapai 24,89% dari pileg kemarin, hal itu disebabkan banyaknya
pemilih muda, para idealis dan orang2 yang tidak percaya kepada para elit
politik (sumber: KPU rekapitulasi PILEG 2014). Maka, saya menyarankan agar
bapak menyerukan agar para pemilih terdaftar menggunakan hak suaranya tanggal 9
Juli nanti, tidak peduli siapa yang dipilihnya, yang pasti tunjukanlah bahwa
pemilu benar-benar PESTA DEMOKRASI untuk RAKYAT bukan pesta partai, dan jangan
lupa bahwa Presiden Indonesia benar2 lebih ditakuti dari presiden manapun (saya
percaya itu) tapi klo presidennya suka blusukan buat pencitraan piye to?.
Serukan kepada Rakyat untuk memilih, sampaikan “jika Anda tidak memilih saya,
maka jangan sampai Hak Pilih anda disalahgunakan!”
3. Tentang Tenaga Kerja
Di acara debat minggu lalu saya
ketinggalan berita, tapi ramai orang membicarakan tentang janji menaikan upah
dari setiap capres kepada tenaga kerja. Itu sudah biasa pak, tiap kampanye juga
pasti terucap, apalagi dulu pernah ada caleg yang janji2nya ga dipikir dulu “pilih
saya, gaji rt 10jt/bln” keblinger kan jadinya. Saya sendiri sempat
memperhatikan rekan2 saya yang ramai membicarakan ttg upah tenaga kesahatan,
bahkan sampai ada seorang mahasiswi kebidanan yang bilang “Gak penting Gaji
tinggi2 klo masih pengangguran”. Saya yang seorang aktifis dunia kesehatan pun
merasakan hal yang sama, upah/atau gaji tinggi bukan jaminan lagi sekarang,
tapi Pekerjaan itu sendiri, tak perlu buka lahan baru, maksimalkan saja yang
ada. Tahukah bapak berapa jumlah lulusan tenaga kesehatan setiap tahun? Bisa mencapai
70.000, daya serapnya? Tidak sampai 30%, sisanya? Klo ga nganggur ya alih
profesi. Sangat disayangkan sekali, negara kita yang kaya akan sumber daya tapi
miskin dalam karya. Otak mahasiswa pun dicuci untuk jadi PEKERJA, hingga hilang
jati diri mereka sebagai Agen Perubahan (lihat saja kelakuan mahasiswa jaman
sekarang). Seandainya PTT untuk nakes diperbanyak, ekspor nakes ke luar negeri
dipermudah, niscaya menjadi nakes bukan tanpa harapan. Aturan outsorcing, sistem
rekruitmen dan lain sebagainya hanya isu2 yang akan hilang dengan sendirinya.
4. Para Idealis
Merekalah sosok yang tidak pernah
diingat oleh para Capres, padahal pengaruh mereka dalam perubahan sangatlah
besar. Mungkin kita masih ingat denga Soe Hok Gie Sang Idealis Sejati atau
Munir Sang Pembela HAM sampai Mati, mereka adalah orang-orang dengan banyak
pengikut, tapi mereka kurang tertarik dengan politik sampai mereka sadar bahwa
hidup mereka berjalan lurus dengan situasi politik. Jika bapak bisa menyentuh
para idealis ini, saya yakin tanpa diminta mereka pasti mendukung bapak. Masih adakah
idealis2 itu saat ini? Inilah para idealis modern :
a.
Para Pendaki/Pecinta Alam/backpacker, sedari dulu hidup mereka tak
pernah disibukkan dengan urusan negara apalagi politik mereka sangat ANTI, bagi
mereka hidup terlalu singkat untuk dipusingkan dengan hal2 seperti itu, tapi
jumlah mereka tidak bisa diremehkan, apalagi setelah Film 5cm beredar, mereka
semakin sadar akan nasionalisme dan menjaga keutuhan alam indonesia, sentuhlah
mereka dalam hal2 tersebut, dukung dan dorong mereka untuk menjadikan indonesia
sebagai Destinasi Wisata Dunia.
b.
Tenaga Kesehatan, bagi mereka bekerja adalah mengabdi, tapi di
jaman sekarang pengabdian saja tidak cukup untuk sekedar bertahan hidup, rekan2
kita di dunia kesehatan begitu menjunjung tinggi Profesionalisme, mereka tidak
peduli selama sistem kehidupan mereka tidak terusik (yang sekarang terusik oleh
BPJS apalagi klo ada Kartu Indonesia Sehat) dan kesejahteraan mereka pun kadang
dipandang sebelah mata, padahal tanpa mereka orang sakit pasti jadi kendala.
Just Info Perawat Indonesia diakui sebagai perawat Terbaik di ASIA, bahkan
tidak sedikit perawat yang mendapat bantuan pendidikan dan pelatihan dari luar
negeri tapi dari negerinya sendiri?? Belum ada pak, belum lagi isu UU
Keperawatan yang sampai hari ini tidak jelas akhirnya, padahal yang mereka
inginkan sederhana, aturan hukum pembagian tupoksi dan tanggung jawab antara
dokter dengan perawat. Tenaga kebidanan pun demikian, setiap tahun tidak kurang
dari 12.000 lulusan dihasilkan, tapi daya serap Fasyankes tidak sebesar itu,
sisanya menunggu untuk buka praktek atau alih profesi, padahal jika
diberdayakan untuk mengabdi di tempat2 terpencil (lewat program PTT) pasti bisa
bermanfaat, saya dulu pernah mendapati 1 bidan yang bekerja untuk melayani 5
desa sekaligus dan itu di BANDUNG.
c.
Mahasiswa, agen perubahan yang kini MANDUL membawa perubahan, demo
bayaran, daya kritis yang menurun drastis, hingga mereka tidak sadar bahwa
mereka benar2 calon penerus bangsa (tampak berlebihan tapi benar) mereka tidak
sadar bahwa mereka adalah para calon pengganti orang-orang tua jaman sekarang,
tengoklah mereka yang berprestasi, doronglah mereka untuk berkarya di negeri ini,
tidak di luar negeri!!!
5. Pemuda
Harapan Bangsa yang sering
dilupakan, aspirasi mereka kadang dianggap sebelah mata, karya mereka kadang
hanya mendapat pujian sesaat saja. Doronglah pemuda sebanyak2nya untuk
berkarya, bangunkan Indonesia bersama pemuda. Ingat data KPU menunjukan bahwa
mayoritas pemilih Pemilu 2014 adalah pemuda yang kebanyakan masih buta, maka
bukalah mata mereka, hilangkan stigma bahwa “memilih presiden tidak memberi
efek kepada mereka” ingat pula semangat Pendiri Negara “Beri Aku Sepuluh
Pemuda, akan kuguncang Dunia” dan ajaklah pemuda meninggalkan dunia Alayisme,
produktifkan mereka tapi jangan jadikan mereka PANASBUNG.
Demikian tulisan ini saya
sampaikan, mudah2an bermanfaat dan semoga bapak amanah, saya tidak peduli
kalaupun tulisan ini tidak ditanggapi, yang pasti saya telah menyampaikan
aspirasi, salam dari bumi pertiwi, dari saya yang ingin mengabdi.
Bandung, 20 Juni 2014
Hasannudin
cp : 085624947425
fb : @udhin shinosu
Langganan:
Postingan (Atom)